1.ASAL-USUL
TARI REMO
Tari Remo
berasal dari Jombang, Jawa Timur. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang
digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya
tarian ini sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu
kenengaraan, ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival
kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang
pangeran medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih
sering ditarikan oleh perempuan,sehingga memunculkan gaya tarian yang lain:
Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
Tari remo mulai muncul sejak tahun 1907, seiring dengan
munculnya pertunjukan besud atau besutan. Kemudian berkembang dengan lahirnya
ludruk lerok, dan mencapai bentuk kesempurnaan sekitar tahun 1950-an seiring
dengan keberadaan pertunjukan ludrug.
2.PERKEMBANGAN TARI REMO
Awal dan perkembangan tari remo keberadaannya selalu menyertai
pertunjukkan kesenian ludruk. perkembangannya tarian ini menjadi lebih
sering ditarikan oleh perempuan,sehingga memunculkan gaya tarian yang lain :
Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
3.TOKOH PEMBINA TARI REMO
Ada dua orang tokoh pembina Tari Remo yaitu, Cucuk
Espe lahir di Jombang, Jawa Timur, 19 maret 1974.Dan Muhammad Ainun Nadjib
atau yang biasa di kenal Emha
Ainun Nadjib atau Cak Nun lahir di Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953.
4.FUNGSI TARI REMO
Tari remo murni merupakan tari pertunjukan, turut
berkembang dengan perkembangan besud, dan ludruk.
4.MUSIK PENGIRING TARI REMO
Musik yang mengiringi TARI Remo adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas
bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter,
seruling, kethuk, keenong, kempul, dan gong. Jenis irama yang sering dibawakan
untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Trompongan, namun dapat pula
beberapa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending
kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu
di tengah-tengah tariannya.
5.TATA BUSANA DAN PROPERTI TARI REMO
Ada beberapa busana Tari Remo yaitu:
Busana
gaya surabayan
Busana ini
terdiri dari ikat kepala merah, baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan
gaya kerajaan pada abad ke-18, celana sebatas pertengahan betis yang dikait
dengan jarum emas, sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut,
setagen yang diikat di pinggang, serta kering yang menyelip di belajkang.
Penari memakai dua selendang, yang satu dipakai di pinggangdan yang lain
disematkan di bahu, dan masing-masing tangan penari memegang
masing-masing ujung selendang. Selain itu,
terdapat pula gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di
pergelangan kaki.
Busana
Gaya Sawunggaling
Pada dasarnya busana yang digunakan sama dengan gaya
Surabayan, akan tetapi perbedaannya adalah penggunaan kaus putih berlengan
panjang sebagai ganti dari baju hitam kerajaan.
Busana
Gaya Malangan
Busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan
busana gaya Surabayan, tetapi yang membedakannya yaitu celananya yang panjang
hingga menyentuh mata kaki srta tidak disemat dengan jarum.
Busana Gaya Jombangan
Busana gaya Jombangan pada dasarnya sama dengan
gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penarinya tidak menggunakan kaus
tetapi menggunakan rompi.
Busana Remo Putri
Remo Putri
memiliki busana yang berbeda dengan gaya
remo asli. Para penari memakai sanggul,
memakai mekak hitam menutupi bagian dada, memakai raoak untuk menutup bagian
pinggang sampai ke lutut, serta satu selendang saja yang disemat di bahu.
Properti Tari Remo
Tarian
ini diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari bonang,
saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan
gong dan irama slendro.
Tarian ini biasanya menggunakan irama gending
jula-juli Suroboyo tropongan, kadang diteruskan dengan walang kekek, gedong
rancak, krucilan atau kreasi baru yang lainnya. Biasanya tari ini di
tampilkan sebagai tari pembukaan dari seni ludruk atau wayang kulit jawa
timuran.
Penari
menggunakan kostum sawonggaling atau gaya surabaya yang terdiri dari
bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18, celana bludru hitam dengan
hiasan emas dan batik. Ada sebuah sabuk dan keris dipinggang penari tersebut.
Dipaha kanan ada selendang menggantung sampai kemata kaki.
6.KEISTIMEWAAN TARI REMO
Karakteristika yang paling utama
dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini
didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki.
Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain
itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan
anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat
tarian ini semakin atraktif.
POKOK PEMBAHASAN :
TARI REMO
PENDAHULUAN
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta dan mendisainnya dengan
perhitungan yang sangat sempurna. Dan yang telah mengatur segala hal dari yang
terkecil hingga yang terbesar. Semoga Allah SWT tetap melimpahkan rahmatnya
kepada kita semua dan semoga kita menjadi hambanya yang senantiasa bersyukur
atas segala nikmat-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada
junjungan kita selalu nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Perkembangan seni tari di sekolah membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh
karna karna upaya untuk menetengahkan seni tari sebagai media pendidikan tidak
hanya menampilkan keterampilan siswa.
Pada artikel ini tedapat
beberapa informasi tentang TARI REMO antara lain asal-usul, perkembangan
Tari Remo, tokoh pembina, dan lain-lain.
Agar
anak dapat menemukan hubungan antara tubuh dan seluruh eksistensinya sebagai
manusia. Menari seperti kesenian lainnya adalah merupakan sumber pengetahuan,
yang dapat diserap, akan tetapi diperlukan kedisiplinan serta kemampuan
mengungkapkan irama dalam bentuk-bentuk yang jelas, agar dapat diambil
manfaatnya.
Kesimpulan
Tari
Remo berasal dari Jombang, Jawa Timur. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian
yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Tari remo mulai muncul sejak tahun 1907, seiring dengan munculnya
pertunjukan besud atau besutan. Kemudian berkembang dengan lahirnya ludruk
lerok, dan mencapai bentuk kesempurnaan sekitar tahun 1950-an. Karakteristika yang paling utama
dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini
didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki.
Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar