Pages



Cool Widgets

Minggu, 26 Februari 2012

Tari Serampang Duabelas Lengkap


Tari Serampang Duabelas

ASAL-USUL TARI
                Tari Serampang Duabelas merupakan tarian tradisional Melayu yang berkembang di bawah Kesultanan Serdang. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan diubah ulang oleh penciptannya antara tahun 1950-1960. sebelum bernama Serampang Duabelas, tarian ini bernama Tari Pulau Sari, sesuai dengan judul lagu yang mengiringi tarian ini, yaitu lagu Pulau Sari.
               
                Tarian ini merupakan jenis tari tradisional yang dimainkan sebagai tari pergaulan. Sedikitnya ada dua alasan mengapa nama Tari Pulau Sari diganti Serampang Duabelas. pertama, nama Pulau Sari kurang tepat karena tarian ini bertempo cepat  (quick step). Menurut Tengku Mira Sinar, nama tarian yang diawali kata ’’pulau’’ biasanya bertempo rumba, seperti Tari Pulau Kampai dan Tari Pulau Putri. Sedangkan Tari Serampang Duabelas memiliki gerakan bertempo cepat seperti Tari Serampang Laut. Berdasarkan hal tersebut, Tari Pulau Sari lebih tepat disebut Tari Serampang Duabelas. Nama duabelas sendiri berarti tarian dengan gerakan tercepat diantara lagu yang bernama Serampang. Kedua, penamaan Tari Serampang Duabelas merujuk pada ragam gerak tarianya yang berjumlah 12, yaitu :
¥        Pertemuan pertama
¥        Cinta meresap
¥        Memendam cinta
¥        Menggila mabuk kepayang
¥        Isyarat tanda cinta
¥        Balasan isyarat
¥        Menduga
¥        Masi belum percaya
¥        Jawaban
¥        Pinang-meminang
¥        Mengantar pengantin
¥        Pertemuan kasih
Menurut Tengku Mira Sinar, Tarian ini merupakan hasil perpaduan gerak antara tarian Portugis dan Melayu Serdang. Pengaruh Portugis dapat dilihat pada keindahan gerak tarinya dan kedinamisan irama musik pengiringnya. Tari Serampang Duabelas berkisah tentang cinta suci anak manusia yang muncul sejak pandangan dan diakhiri dengan pernihkahan yang direstui ole kedua orang tua sang dara dan teruna. Oleh karena menceritakan proses bertemunya dua hati, maka tarian ini biasanya  dimainkan secara  berpasangan, laki-laki dan perempuan. Namun,
PERKEMBANG TARI
        pada awal perkembangannya tarian ini hanya dibawakan oleh laki-laki karena kondisi masyarakat pada waktu itu melarang perempuan tampil di depan umum, apalagi memperlihatkan lenggak-lenggok tubuhnya. Diperbolehkannya perempuan memainkan Tari Serampang Duabelas tidak hanya berkembang dan dikenal oleh masyarakat di wilayag kesultanan Serdang, tetapi juga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Riau, Jambi, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai ke Maluku. Selain dikenal dan dimainkan diseluruh tanah ai, Tari Serampang Duableas juga terkenal dan sering dibawakan di beberapa Negara tentangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hongkong. Keberadaan Tari Serampang Duabelas karya Sauti ini, mendapat  sambutan yang luar biasa di seluruh tanah air dan Negara tetangga. Seiring dengan perkembangan ini, Pemerintah daerah Kabupaten Serdang  Bedagai inisiatif untuk melindungi hak cipta Tari Serampang Duabelas. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kembali pada masyarakat banyak tentang asal muasal dari tari ini, sehingga generasi muda tahu dan mengerti. Selain itu, diadakan juga berbagai pagelaran lomba Tari Serampang Dua Belas terutama untuk kalangan masyarakat yang berada di kawasan Kabupaten Serdang Bedagai.
TOKOH PEMBINA
                Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada era 1940-an dan diubah ulang antara tahun 1950-1960. Sauti lahir tahun 1903 di Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai ketika menciptakan Tari Serampang Duabelas sedang bertugas di Dinas PP dan K Provinsi Sumatera Utara. Atas inisiatif dari Dinas yang menaunginya, Sauti diperbantukan menjadi guru diperwakilan Jawatan Kebudayaan Sumatera Utara di Medan. Pada masa itulah Sauti juga berhasil menggubah beberapa tari lain, yaitu jenis Tiga Serangkai yang terdiri dari Tari Senandung dengan lagu Kuala Deli,  Tari Mak Inang dengan lagu Pulau Kampai, dan Tari lagu Dua dengan lagu Tanjung Katung.
                FUNGSI TARI
                Fungsi tai ini adalah sebagai tari pergaulan dikalangan muda mudi melayu. Selain itu, diadakan juga berbagai pagelaran lomba Tari Serampang Duabelas terutama untuk kalangan masyarakat yang berada dikawasan Kabupaten Serdang Bedagai.
                MUSIK PENGIRING TAI
                Pada awalnya musik pengiring tari masih menggunakan peralatan musik tradisional. Namun seiring perkembangan zaman peralatan musik yang digunakan semakin beragam.
                BUSAN A TARI
                Biasanya tarian ini menggunakan pakaian adat melayu di pesisir timur pulau sumatera walaupun bukan peralatan  yang utama, keberadaan pakaian ini sangat penting. Ada dua alasan yaitu pertama warna pakaian yang berwarna warni dan kedua  penggunaan  pakaian adat menunjukkan  asal Tarian Serampang Duabelas
                PENARI
                Pada awal perkembanganya Tari Serampang Duabelas ditarikan oleh laki-laki secara berpasangan sedangkan kaum perempuan belum boleh ikut menari karena menari berarti akan memperlihatkan lekuk tubuh merekn dan itu dilarang, namun pada zaman sekarang tarian ini ditarikan oleh laki-laki maupu perempuan secara berpasangan.
KEISTIMEWAAN    
Nama Tari Serampang Dua Belas sebetulnya diambil dari dua belas ragam gerakan tari yang bercerita tentang tahapan-tahapan proses pencarian jodoh hingga memasuki tahap perkawinan.
Ragam I adalah permulaan tari dengan gerakan berputar sembari melompat-lompat kecil yang menggambarkan pertemuan pertama antara seorang laki-laki dan perempuan. Gerakan ini bertutur tentang pertemuan sepasang anak muda yang diselingi sikap penuh tanda tanya dan malu-malu.
Ragam II adalah gerakan tari yang dilakukan sambil berjalan kecil, lalu berputar dan berbalik ke posisi semula sebagai simbol mulai tumbuh benih-benih cinta antara kedua insan. Ragam II ini bercerita tentang mulai tumbuhnya rasa suka di antara dua hati, akan tetapi mereka belum berani untuk mengutarakannya.
Ragam III memperlihatkan gerakan berputar (tari Pusing) sebagai simbol sedang memendam cinta. Dalam tarian ini nampak pemuda dan pemudi semakin sering bertemu, sehingga membuat cinta makin lama makin bersemi. Namun, keduanya masih memendamnya tanpa dapat mengutarakannya. Gerakan dalam tarian ini menggambarkan kegundahan dua insan yang memendam rasa.
Ragam IV dilakukan dengan gerakan tarian seperti orang mabuk sebagai simbol dari dua pasang kekasih yang sedang dimabuk kepayang. Gerak tari yang dimainkan dengan melenggak-lenggok dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Pada ragam ini (Tahap IV) proses pertemuan jiwa sudah mulai mendalam dan tarian ini menggambarkan kondisi kedua insan yang sedang dimabuk kepayang karena menahan rasa yang tak kunjung padam.
Ragam V dilakukan dengan cara berjalan melenggak-lenggok sebagai simbol memberi isyarat. Pada ragam ini, perempuan berusaha mengutarakan rasa suka dan cinta dengan memberi isyarat terhadap laki-laki, yaitu dengan gerakan mengikuti pasangan secara teratur. Gerakan tari pada Ragam V ini sering juga disebut dengan ragam gila.
Ragam VI merupakan gerakan tari dengan sikap goncet-goncet sebagai simbol membalas isyarat dari kedua insan yang sedang dilanda cinta. Pada ragam ini, digambarkan pihak laki-laki yang mencoba menangkap isyarat yang diberikan oleh perempuan dengan menggerakkan sebelah tangan. Si pemuda dan pemudi kemudian melakukan tarian dengan langkah yang seirama antara pemuda dan pemudi.

Gerakan Tari Serampang Dua Belas.
Ragam VII dimulai dengan menggerakkan sebelah kaki kiri/kanan sebagai simbol menduga. Hal ini menggambarkan terjadinya kesepahaman antara dua pasang kekasih dalam menangkap isyarat yang saling diberikan. Dari isyarat ini mereka telah yakin untuk melanjutkan kisah yang telah mereka rajut hingga memasuki jenjang perkawinan. Setelah janji diucapkan, maka sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara tersebut pulang untuk bersiap-siap melanjutkan cerita indah selanjutnya.
Ragam VIII dilakukan dengan gerakan melonjak maju-mundur simbol proses meyakinkan diri. Gerakan ini dilakukan dengan melompat sebanyak tiga kali yang dilakukan sembari maju-mundur. Muda-mudi yang telah berjanji, mecoba kembali meresapi dan mencoba meyakinkan diri untuk memasuki tahap kehidupan selanjutnya. Gerakan tari dilakukan dengan gerak bersuka ria yang menunjukkan sepasang kekasih sedang asik bersenda-gurau sebelum memasuki jenjang pengenalan dengan kedua keluarga besar.  
Ragam IX adalah gerakan tari yang dilakukan dengan melonjak sebagai simbol menunggu jawaban. Gerakan tari menggambarkan upaya dari muda-mudi untuk meminta restu kepada orang tua agar menerima pasangan yang mereka pilih. Kedua muda-mudi tersebut berdebar-debar menunggu jawaban dan restu orang tua mereka.
Ragam X menggambarkan gerakan saling mendatangi sebagai simbol dari proses peminangan dari pihak laki-laki terhadap perempuan. Setelah ada jawaban kepastian dan restu dari kedua orang tua masing-masing, maka pihak pemuda mengambil inisiatif untuk melakukan peminangan terhadap pihak perempuan. Hal ini dilakukan agar cinta yang sudah lama bersemi dapat bersatu dalam sebuah ikatan suci, yaitu perkawinan.
Ragam XI memperlihatkan gerakan jalan beraneka cara sebagai simbol dari proses mengantar pengantin ke pelaminan. Setelah lamaran yang diajukan oleh pemuda diterima, maka kedua keluarga akan melangsungkan perkawinan. Gerakan tari biasanya dilakukan dengan nuansa ceria sebagai ungkapan rasa syukur menyatunya dua kekasih yang yang sudah lama dimabuk asmara menuju pelaminan dengan hati yang berbahagia.

Memadukan sapu tangan, pertanda menyatunya dua hati
Ragam XII atau ragam yang terakhir dimainkan dengan menggunanan sapu tangan sebagai sebagai simbol telah menyatuya dua hati yang saling mencintai dalam ikatan perkawinan. Pada ragam ini, gerakan tari dilakukan dengan sapu tangan yang menyatu yang manggabarkan dua anak muda sudah siap mengarungi biduk rumah tangga, tanpa dapat dipisahkan baik dalam keadaan senang maupun susah.
Ragam tarian yang dimainkan dalam Tari serampang Dua Belas bertambah indah dan menarik dengan komposisi pakaian warna-warni yang dipakai para penarinya. Lenggak-lenggok para penari begitu anggun dengan berbalut kain satin yang menjadi ciri khas pakaian adat dari masyarakat Melayu di pesisir pantai timur Pulau Sumatra. Sapu tangan melengkapi perpaduan pakaian tersebut yang kemudian dipergunakan sebagai media tari pada gerakan penutup Tari Serampang Dua Belas.

Kamis, 23 Februari 2012

Flowerrcuties
qwert12345

123465qwerty
Cherlycuties
123456qwerty

tari legong


TARI LEGONG                                                                                                 
                                                                                                                                  


Sepasang penari legong. Perhatikan kipas dan bentuk hiasan kepala yang khas untuk kelompok tarian ini
                                                                            
                Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bail yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata “leg” yang artinya geraj tari yang luwes atau lentur dan  “gong” yang artinya gamelan. “Legong” dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi Tari Legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
               
                Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.
                         
                Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapatkan menstruasi, ditarikan dibawah sinar bulan purnama diahalaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong, selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat Bantu. Pada beberapa tari legong dengan kipas. Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, pakaad.
               
                Dalam perkembangan zaman, legong sempat kehilangan popularitas diawal abad ke-20 oleh maraknya bentuk tari kebyar dari bagian utara Bali. Usaha-usaha refitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.
Beberapa Tari Legong
                Terdapat sekitar 18 tari legong yang dikembangkan diselatan bali, seperti Gianyar (saba,bedulu,pejeng,pliatan), badung (binoh dan kuta), denpasar (kelandis), dan tabanan (tista).
Legong Lasem (kraton)
                Legong ini yang paling populer dan kerap ditampilkan dalam pertunjukan wisata. Tari ini dikembagkan di peliatan. Tarian yang baku ditarikan oleh dua orang legong dan seorang condong. Condong tampil pertama kali lalu menyusul dua legong lasem. Refertoar dengan tiga penari dikenal dengan legong kraton. Tari ini mengambil dasar dari cerita panji (abad ke-12 dan ke-13, masa kerajaan kediri), yaitu tentang keinginan raja (adipati) lasem (sekarang masuk kabupaten rembang) untuk meminang rangkesari, putrid kerajaan daha (kadiri), namun ia berbuat tidak terpuji dengan menculiknya. Sang putrid menolak pinangan sang adipati karena ia telah terikat oleh raden panji dari kahuripan. Mengetahui adiknya diculik, raja kediri, yang merupakan abang dari sang putri rangkesari, menyatakan perang dan berangkat ke lasem. Sebelum berperang, adipati lasem harus menghadapi serangan burung garuda pembawa maut. Ia berhasil melarikan diri kemudain tewas dalam pertempuran melawan raja daha.

Legong Jobog
                Tarian ini, seperti biasa, dimainkan sepasang legong. Kisah yang diambil adalah dari cuplikan ramayana, tentang persaingan dua berasaudara sugriwa dan subali (kuntira dan jobog) yang memperebutkan ajimat dari ayahnya. Karena ajimat itu dibuang ke danau ajaib, keduany bertarung hingga masuk ke dalam danau. Tanpa disadari, keduanya beralih menjadi kera, dan pertempuran tidak ada hasilnya.
¥        Legong legod bawa
Tari ini mengambil kisah persaingan dewa brahma dan dewa wisnu tatkala mencari rahasia lingga dewa syiwa   
¥        Legon kuntul
Legong ini menceritakan beberapa ekor kuntul yang asyik bercengkerama.

¥        Legong smaradahana
¥        Legong sudarsana
Mengambil cerita semacam calonarang.
                Beberapa daerah mempunyai legong yang khas. Di desa tista (tabanan) terdapat jenis legong yang dinamakna andir (nandir). Dipura pajegan agung (ketewel) terdapat juga tari legong yang memakai topeng dinamakan sanghyang legong atau topeng legong.


































Kesimpulan
                                         
                Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bail yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata “leg” yang artinya geraj tari yang luwes atau lentur dan  “gong” yang artinya gamelan. “Legong” dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi Tari Legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19.           
                Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapatkan menstruasi, ditarikan dibawah sinar bulan purnama diahalaman keraton









tari remo jawa timur sma ypi tunas bangsa palembang

1.ASAL-USUL TARI REMO

Tari Remo berasal dari Jombang, Jawa Timur. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenengaraan, ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan,sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
Tari remo mulai muncul sejak tahun 1907, seiring dengan munculnya pertunjukan besud atau besutan. Kemudian berkembang dengan lahirnya ludruk lerok, dan mencapai bentuk kesempurnaan sekitar tahun 1950-an seiring dengan keberadaan pertunjukan ludrug.
2.PERKEMBANGAN TARI REMO
                Awal dan perkembangan tari remo keberadaannya selalu menyertai pertunjukkan kesenian ludruk. perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan,sehingga memunculkan gaya tarian yang lain : Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.

3.TOKOH PEMBINA TARI REMO
Ada dua orang tokoh pembina Tari Remo yaitu, Cucuk Espe lahir di Jombang, Jawa Timur, 19 maret 1974.Dan Muhammad Ainun Nadjib atau yang biasa di kenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun lahir di Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953.
4.FUNGSI TARI REMO
Tari remo murni merupakan tari pertunjukan, turut berkembang dengan perkembangan besud, dan ludruk.
4.MUSIK PENGIRING TARI REMO
            Musik yang mengiringi TARI Remo adalah gamelan, yang biasanya terdiri atas bonang barung/babok, bonang penerus, saron, gambang, gender, slentem siter, seruling, kethuk, keenong, kempul, dan gong. Jenis irama yang sering dibawakan untuk mengiringi Tari Remo adalah Jula-Juli dan Trompongan, namun dapat pula beberapa gending Walangkekek, Gedok Rancak, Krucilan atau gending-gending kreasi baru. Dalam pertunjukan ludruk, penari biasanya menyelakan sebuah lagu di tengah-tengah tariannya.
5.TATA BUSANA DAN PROPERTI TARI REMO
 Ada beberapa busana Tari Remo yaitu:
            Busana gaya surabayan
Busana ini terdiri dari ikat kepala merah, baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan gaya kerajaan pada abad ke-18, celana sebatas pertengahan betis yang dikait dengan jarum emas, sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut, setagen yang diikat di pinggang, serta kering yang menyelip di belajkang. Penari memakai dua selendang, yang satu dipakai di pinggangdan yang lain disematkan di bahu, dan masing-masing tangan penari memegang  masing-masing ujung selendang. Selain itu, terdapat pula gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di pergelangan kaki.
Busana Gaya Sawunggaling
Pada dasarnya busana yang digunakan sama dengan gaya Surabayan, akan tetapi perbedaannya adalah penggunaan kaus putih berlengan panjang sebagai ganti dari baju hitam kerajaan.

Busana Gaya Malangan
Busana gaya Malangan pada dasarnya juga sama dengan busana gaya Surabayan, tetapi yang membedakannya yaitu celananya yang panjang hingga menyentuh mata kaki srta tidak disemat dengan jarum.
Busana Gaya Jombangan          
Busana gaya Jombangan pada dasarnya  sama dengan gaya Sawunggaling, namun perbedaannya adalah penarinya tidak menggunakan kaus tetapi menggunakan rompi.
Busana Remo Putri
Remo Putri memiliki busana yang berbeda dengan gaya remo asli. Para penari memakai sanggul, memakai mekak hitam menutupi bagian dada, memakai raoak untuk menutup bagian pinggang sampai ke lutut, serta satu selendang saja yang disemat di bahu.
Properti Tari Remo
Tarian ini diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong dan irama slendro.
Tarian ini biasanya menggunakan irama gending jula-juli Suroboyo tropongan, kadang diteruskan dengan walang kekek, gedong rancak, krucilan atau kreasi baru yang lainnya.  Biasanya tari ini di tampilkan sebagai tari pembukaan dari seni ludruk atau wayang kulit jawa timuran.
Penari menggunakan kostum sawonggaling atau gaya surabaya yang terdiri dari bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18, celana bludru hitam dengan hiasan emas dan batik. Ada sebuah sabuk dan keris dipinggang penari tersebut. Dipaha kanan ada selendang menggantung sampai kemata kaki.
6.KEISTIMEWAAN TARI REMO
 Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
























TUGAS SENI BUDAYA


POKOK PEMBAHASAN :
                  

TARI REMO      

Vertical Scroll:  DISUSUN:1. ANDI ROSITA SULISTIAWATI
       2. IRMA WATI
      3. ANTONIUS
      4. BAYU ALDI
      5. M.NAQIP
         















PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta dan mendisainnya dengan perhitungan yang sangat sempurna. Dan yang telah mengatur segala hal dari yang terkecil hingga yang terbesar. Semoga Allah SWT tetap melimpahkan rahmatnya kepada kita semua dan semoga kita menjadi hambanya yang senantiasa bersyukur atas segala nikmat-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita selalu nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Perkembangan seni tari di sekolah membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh karna karna upaya untuk menetengahkan seni tari sebagai media pendidikan tidak hanya menampilkan keterampilan siswa.
                Pada artikel ini tedapat beberapa informasi tentang TARI REMO antara lain asal-usul, perkembangan Tari Remo, tokoh pembina, dan lain-lain.
Agar anak dapat menemukan hubungan antara tubuh dan seluruh eksistensinya sebagai manusia. Menari seperti kesenian lainnya adalah merupakan sumber pengetahuan, yang dapat diserap, akan tetapi diperlukan kedisiplinan serta kemampuan mengungkapkan irama dalam bentuk-bentuk yang jelas, agar dapat diambil manfaatnya.















Kesimpulan
        Tari Remo berasal dari Jombang, Jawa Timur. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Tari remo mulai muncul sejak tahun 1907, seiring dengan munculnya pertunjukan besud atau besutan. Kemudian berkembang dengan lahirnya ludruk lerok, dan mencapai bentuk kesempurnaan sekitar tahun 1950-an. Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung.





















DAFTAR PUSTAKA


Selasa, 14 Februari 2012

sepak bola

DAFTAR ISI
 Sejarah sepak bola                                                                                                                                                

Tujuan permainan sepak bola                                                                     2

Taktik permainan sepak bola                                                                       2

Official                                                                                                                   3

Peraturan sepak bola                                                                                     4
¥        Lapangan permainan
¥        Bola
¥        Tim
¥        Perlengkapan permainan
¥        Lama permainan

Wasit sepak bola dan petugas pertandingan                                        5

Percobaan penggunaan gol emas dan perak                   6

Kejuaraan internasional besar                                            6

Piala dunia mini                                                                    7

Sepak bola Indonesia                                                          7

Organisasi sepak bola                                                         8

Posisi pemain                                                                       8

Pelanggaran                                                                          9

 
Sepak Bola
1.Sejarah

Permainan sepak bola adalah salah satu olah raga yang mendunia. Laki-laki, perempuan, anak-anak bahkan kakek semuanya mencintai sepak bola. Banyak dari mereka berasumsi bahwa awal mula sejarah sepak bola berasal dari inggris, tapi ternyata sejarah mencatat bahwa permainan sepak bola sudah ada sejak 3000 tahun yang silam di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang berbeda-beda. Akan tetapi berbicara sejarah awal mula munculnya sepak bola hingga sampai saat ini masih mengundang perdebatan. Karena ada beberapa document yang menjelaskan permainan sepak bola sudah ada sejak masa romawi dan lain sebagainya. Namun secara resmi awal mula permainan sepak bola lahir dari daratan cina, hal tersebut dinyatakan oleh FIFA sebagai badan sepak bola dunia, yaitu berawal dari permainan masyarakat cina pada abad ke-2 sampai abad ke-3 sebelum masehi, dimana olah raga ini dikenal dengan nama “thu-shu”. Dalam document lain sejarah sepak bola datangnya dari negeri jepang, sejak abad ke-8 masyarakat jepang telah mengenal permainan sepak bola. Dari berbagai pernyataan tentang asal usul sejarah olah raga sepak bola tersebut yang jelas dari dulu hingga sekarang permainan sepak bola dimainkan oleh dua tim, dimana masing-masing tim beranggotakan sebelas orang.
Dalam permainan sepak bola terdapat berbagai peraturan, tujuan permainan, taktik permainan dan lain sebagainya. Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.[2] Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.[2] Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari[3]. DiItalia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.[3]
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.[2] Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.[2] Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.[2] Pada tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.[2] Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.[3] Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer).[3] Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.[2] Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelautpedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.[2] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.[2]

2. TUJUAN PERMAINAN SEPAK BOLA
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan (“mencetak gol”). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.

3. TAKTIK PERMAINAN SEPAK BOLA
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
1.
4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
2. 4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
3. 4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan striker tunggal)
4. 4-2-4 (2 sayap)
5. 4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan striker tunggal)
6. 4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2 striker)
7. 4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
8. 4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker tengah)
9. 4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang lubang,1 striker)
10. 4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3 striker tengah)
11. 4-1-4-1 (4 bek,1 gelandang bertahan,4 gelandang,1 striker)
12. 3-4-3 (dengan winger)
13. 3-5-2 (dengan libero/sweeper)
14. 3-5-2 (tanpa libero/sweeper)
15. 3-6-1
16. 5-4-1
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang, dan Normal.

4. OFISIAL
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai “wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah diutuskan kepadanya” (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.selain itu juga mereka membutuhkan alat-alat untuk membantu jalannya pertandingan seperti:
1. papan pengganti pemain
2. meja dan kursi


5. PERATURAN SEPAK BOLA
5.1 Lapangan permainan


1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
2. Garis batas: garis selebar … cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; … m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
4. Garis penalti: … m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: … m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah … m (… m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
7. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
8.
Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
5.2 Bola
1. Ukuran: 68-70 cm
2. Keliling:10 cm
3. Berat: 410-450 gram
4. Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
5.3 Tim
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah satunya penjaga gawang
2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
4. Jumlah wasit: 1
5. Jumlah hakim garis: 2-4
6. Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba
5.4 Perlengkapan permainan
1. Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
2.
Celana pendek
3. Kaos kaki
4. Pelindung tulang kering
5. Alas kaki bersolkan karet
5.5 Lama permainan
1. Lama normal: 2×45 menit
2.
Lama istirahat: 15 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 2×15 menit (bila hasil masih imbang setelah 2 x 45 menit waktu normal)
4.
Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai.
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit

6. WASIT SEPAK BOLA DAN PETUGAS PERTANDINGAN
Dalam pertandingan profesional, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 penjaga garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupunoffside. Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.
Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak.[8] Petugas ini juga bertugas memeriksa pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manager tim dengan wasit. Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan. Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.

7. PERCOBAAN PENGGUNAAN GOL EMAS DAN PERAK
Pada akhir 1990-an, IFAB mencoba membuat pertandingan lebih mungkin berakhir tanpa memerlukan adu penalti, yang sering dianggap sebagai cara yang kurang tepat untuk mengakhiri pertandingan. Contohnya adalah sistem gol perak yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu pertama, dan gol emas yang mengakhiri pertandingan jika sebuah gol dicetak pada perpanjangan waktu kedua. Kedua sistem ini telah dihentikan oleh IFAB.

8. KEJUARAAN INTERNATIONAL BESAR
Kejuaraan sepak bola internasional terbesar ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali dan dimulai di Uruguay pada tahun 1930. Pencetus ide tersebut adalah Jules Rimet, seorang pengacara dan pengusaha Perancis yang terinspirasi setelah menonton Olimpiade Paris tahun 1924.[9]
Kompetisi international tertua di dunia adalah Copa America yang mempertandingkan tim-tim dalam wilayah Amerika Selatan setiap dua tahun sekali. Copa America pertama kali diadakan tahun 1916 dan diikuti oleh 10 negara yang akhirnya membentuk The South American Football Confederation (Conmebol). Untuk wilayah Amerika UtaraThe Confederation of North, Central American and Caribbean Association Football (CONCACAF) menyelenggarakan kompetisi internasional setiap empat tahun sekali yang disebut Piala Emas CONCACAF.[11] Di kawasan Asia, negara-negara yang tergabung dalam Asian Football Confederation (AFC), mengadakan kompetisi internasional pertama tingkat Asia pada tahun 1956 di Hongkong yang disebut Piala Asia. Pada tahun 1960, kompetisi tingkat regional Eropa diadakan untuk pertama kalinya dengan nama European Nations' Cup yang kemudian disebut sebagai UEFA European Championship (Piala Eropa atau EURO).[9] Di wilayah Oseania (meliputi AustraliaSelandia Baru, dan berbagai Kepulauan Pasifik), kompetisi international setiap dua tahun dimulai sejak tahun 1996 disebut Piala Oseania. Untuk wilayah Afrika, kompetisiPiala Afrika mulai diadakan sejak 1957 di Khartoum.

9. PIALA DUNIA MINI (Piala Konfederasi)
Ajang tingkat klub terbesar di Eropa adalah Liga Champions, sementara di Amerika Selatan adalah Copa Libertadores. Di Asia, Liga Champions Asia adalah turnamen tingkat klub terbesar. Sepak bola sudah dimainkan di Olimpiade sejak tahun 1900. (kecuali pada Olimpiade tahun 1932 di Los Angeles). Awalnya ini hanya untuk pemain-pemain amatir saja, namun sejak Olimpiade Los Angeles 1984 pemain profesional juga mulai ikut bermain, disertai peraturan yang mencegah negara-negara daripada memainkan tim terkuat mereka.
Pada saat ini, turnamen Olimpiade untuk pria merupakan turnamen U-23 yang boleh ditamnbahi 3 pemain di atas umur. Akibatnya, turnamen ini tidak mempunyai kepentingan internasional dan prestise yang sama dengan Piala Dunia, atau bahkan dengan Euro, Copa America atau Piala Afrika. Sebaliknya, turnamen Olimpiade untuk wanita membawa prestise yang hampir sama seperti Piala Dunia Wanita FIFA; turnamen tersebut dimainkan oleh tim-tim internasional yang lengkap tanpa batasan umur.
10. SEPAK BOLA DI INDONESIA
Sejarah sepak bola di Indonesia diawali dengan berdirinya Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan pimpinan Soeratin Sosrosoegondo. Dalam kongres PSSI di Solo, organisasi tersebut mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Sejak saat itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan makin banyak rakyat bermain di jalan atau alun-aluntempat Kompetisi I Perserikatan diadakan. Sebagai bentuk dukungan terhadap kebangkitan "Sepakbola Kebangsaan", Paku Buwono X mendirikan stadion Sriwedari yang membuat persepakbolaan Indonesia semakin gencar.
Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi dengan pengembangan organisasi dan kompetisi.[16] Pada era sebelum tahun 1970-an, beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di antaranya RamangSucipto Suntoro,Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.[16] Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri, di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super IndonesiaDivisi Utama, Divisi Satu, dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir.[16] Selain itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita dan kompetisi dalam kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19, dan U-23).

11. ORGANISASI SEPAK BOLA
- Fédération Internationale de Football Association (FIFA) (dunia)
- UEFA (eropa)
- CONMEBOL (amerika latin)
- CONCACAF (amerika)
- AFC (asia)
- CAF (afrika)
- OFC (oseania)

12.POSISI PEMAIN
Pada dasarnya, satu tim sepak bola terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-4 orang pemain bertahan, (fullbacks), 2-4 orang pemain tengah, dan 1-3 orang penyerang. Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain yang boleh menggunakan tangan untuk melindungi gawang dari serangan lawan. Umumnya, penjaga gawang mengenakan pakaian yang berbeda dengan pemain lainnya. Pemain bertahan memiliki tugas utama untuk menghentikan serangan lawan. Pemain tengah biasanya terdiri dari pemain tengah penyerang yang bermain dekat dengan penyerang dan pemain tengah bertahan yang bermain dekat dengan pemain bertahan. Penyerang memiliki tugas utama untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Posisi dasar pemain dapat mengalami modifikasi menjadi berbagai pola atau taktik permainan Beberapa pola pemain yang sering digunakan dalam berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di bagian tengah lapangan), serta4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat ).

13.PELANGGARAN
Apabila pemain melakukan pelanggaran yang cukup keras maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning atau kartu merah. Pertandingan akan dihentikan dan wasit menunjukkan kartu ke depan pemain yang melanggar kemudian mencatat namanya di dalam buku. Kartu kuning merupakan peringatan atas pelanggaran seperti bersikap tidak sportif, secara terus-menerus melanggar peraturan, berselisih kata-kata atau tindakan, menunda memulai kembali pertandingan, keluar-masuk pertandingan tanpa persetujuan wasit, ataupun tidak menjaga jarak dari pemain lawan yang sedang melakukan tendangan bebas atau lemparan ke dalam. Pemain yang menerima dua kartu kuning akan mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan.
Pemain yang mendapatkan kartu merah harus keluar dari pertandingan tanpa bisa digantikan dengan pemain lainnya. Beberapa contoh tindakan yang dapat diganjar kartu merah adalah pelanggaran berat yang membahayakan atau menyebabkan cedera parah pada lawan, meludah, melakukan kekerasan, melanggar lawan yang sedang berusaha mencetak gol, menyentuh bola untuk mencegah gol, dan menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cenderung menantang.